ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA PERUMAHAN DI KALIMANTAN SELATAN

  • Noor Irwansyah

Abstract

Produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan menurut SNI adalah berlaku umum tanpa membedakan bentuk atap. Kenyataan sebenarnya adalah bahwa bentuk atap bervariasi. Merupakan hal yang penting untuk melakukan penelitian produktivitas tim tenaga kerja sebenarnya dengan memperhatikan kombinasi diantara bentuk atap dan komposisi tim tenaga kerja. Tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis nilai produktivitas dan tingkat produktivitas (LUR), menganalisis pengaruh faktor-faktor produktivitas terhadap nilai produksi, dan mengetahui pengaruh kombinasi tersebut terhadap upah tim tenaga kerja.
Nilai produktivitas dianalisis dengan cara mencatat waktu tim tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan rangka atap baja ringan per unit rumah. Lokasi penelitian adalah perumahan Citra Land dan Bunyamin Resident. LUR dianalisis dengan metode productivity rating, di mana waktu pengamatan dikelompokkan menjadi essential contributory work (waktu kontribusi), effective work (waktu bekerja efektif), dan not useful work (waktu bekerja tidak efektif). Faktor-faktor produktivitas dinyatakan oleh tujuh variabel penelitian, yaitu kondisi lapangan dan sarana bantu (X1), keahlian tenagakerja (X2), pengalaman kerja (X3), kesesuaian upah (X4), kesehatan tenaga kerja (X5), koordinasi dan perencanaan (X6), dan manajerial (X7) yang diukur dengan berdasarkan persepsi dan dianalisis dengan menggunakan Skala Likert. Dari hasil uji validitas hanyaada satu variabel yang tidak valid, yaitu variabel kesehatan tenaga kerja (X5). Upah tim tenaga kerja per meter persegi rangka atap baja ringan dianalisis dengan cara menghitung upah tim tenaga kerja rata-rata per meter persegi rangka atap baja ringan.
Hasil penelitian memberikan nilai produktivitas tertinggi sebesar 60,7 m2/hari, LUR sebesar 87,2 %, dan upah tim tenaga kerja terkecil sebesar Rp 8.023,53/m2, yaitu dengan kombinasi bentuk atap pelana dengan 3 tukang ahli dan 1 pelayan. Variabel koordinasi dan perencanaan (X6) memberikan pengaruh terbesar terhadap nilai produktivitas tenaga kerja dengan nilai interpretasi 81,70 %, yang berarti “sangat berpengaruh”.

Published
2015-10-01
Section
Articles