ANALISIS PENGGUNAAN BETON SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI KAYU ULIN PADA JENIS PONDASI TRADISIONAL UNTUK BANGUNAN DI ATAS TANAH LUNAK DI BANJARMASIN

  • Siti Nur Afni Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat

Abstract

Tanah jenis gambut atau lempung lunak yang mendominasi daerah Banjarmasin dan sekitarnya menyebabkan rumah-rumah tradisional dibangun menggunakan pondasi tiang pancang, yaitu sebagai rumah panggung. Meskipun konsep perumahan telah bergeser dari tradisional ke yang modern, beberapa rumah yang masih dibangun dengan fitur tradisionalnya seperti penggunaan cerucuk galam tongkat ulin seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Dengan adanya  peraturan tentang pembatasan penebangan dan penggunaan ulin,  menyebabkan ulin secara komersial menjadi kurang tersedia dan harganya menjadi lebih mahal. Sehingga, diperlukan suatu alternatif pengganti kayu ulin sebagai bahan konstruksi.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari desain alternatif pondasi pengganti ulin menggunakan beton sebagai bahan untuk tongkat, sementara masih menggunakan kombinasi cerucuk galam, serta merancang metode konstruksi yang diperlukan; membandingkan kekuatan dan keamanan tongkat menggunakan ulin dan beton; dan menganalisis aspek kelayakan teknis dan finansial.

Alasan untuk memilih beton sebagai pengganti ulin adalah sebagai berikut: pemilihan bahan yang mudah didapat dan mudah diproduksi dalam jumlah yang banyak; beton memiliki kekuatan lebih tinggi dari ulin untuk memikul beban dan memungkinkan membangun fleksibilitas; tongkat beton dapat disiapkan sebagai bahan pracetak (precast); hanya memerlukan ulin lebih sedikit; metode ini tidak memerlukan keahlian khusus selain ahli konvensional. Tongkat beton memiliki dimensi yang sama dengan tongkat ulin kecuali sayap, yang dimodifikasi dengan bentuk penyangga di kedua sisi memiliki fungsi yang sama dengan tongkat ulin, dan sepatu yang masih terbuat dari bahan ulin. Berdasarkan aspek kelayakan, keduanya dapat mempertahankan berat bangunan dengan aman. Sedangkan secara aspek finansial tidak memenuhi, karena tongkat beton harganya lebih mahal dibandingkan harga tongkat ulin.

Published
2017-04-03