THE STRATEGY OF RENTAL FLAT MANAGEMENT ON PALANGKA RAYA CITY

  • Giris Ngini Faculty of Engineering, University of Palangka Raya

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tentang kondisi flat sewa di Palangka Raya dengan Studi Kasus Sesep madu. Ketidaknyamanan muncul disebabkan karena kondisi Rusunawa Sesep Madu yang telah 4 tahun dihuni mulai menunjukkan kualitas hunian yang buruk. Tingkat hunian Rusunawa Sesep Madu ini terbilang rendah akibat kualitas bangunan yang rendah, diantaranya di lihat dari adanya kebocoran air, paving block banyak yang rusak, rolling door macet, cat mengelupas dan sebagainya. Begitu pula terhadap sistem kebersihan lingkungan, sistem keamanan serta sistem pemeliharaan dan perbaikan kerusakan bangunan dinilai kurang memadai. Hal ini sangat berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk tinggal dan menyewa di bangunan rusunawa tersebut yang di nilai sangat kurang.
Serangkaian survei dilakukan. Data dikumpulkan dengan cara observasi pada kondisi fisik rusunawa dan melalui wawancara dengan penyewa. Kondisi termasuk yang berkaitan dengan lokasi, unit hunian, dan fasilitas pendukung. Pendekatan yang diambil untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah dengan melalui persepsi. Persepsi yang di maksud adalah persepsi dari pengguna rusunawa. Hal tersebut dapat ditempuh dengan penelitian bahwa respon dan harapan dari penghuni di dalam menggunakan atau memilih menggunakan fasilitas yang dimaksud di indikasikan oleh persepsi.
Pengolahan data dan analisis dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: Analisis Deskriptif. Analisa deskriptif Analisa deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi eksisting rusunawa dan pihak yang terkait dengan rusunawa termasuk penghuni dan pengelola rusunawa dan Importance Performance Analysis (IPA), Analisis persepsi dan harapan penghuni terhadap kondisi yang ada menggunakan data dari kuesioner. Kuesioner yang diajukan kepada responden diberikan pilihan jawaban dengan menggunakan skala lima tingkat (Semantik Diferensial).
Persepsi penghuni adalah bahwa terdapat beberapa kondisi fasilitas rusunawa yang masih jauh dari harapan, yaitu kelancaran akses jalan di sekitar lingkungan rusunawa, luasan unit hunian rusunawa, fasilitas jemuran pakaian rusunawa, fasilitas air bersih rusunawa, sarana pembuangan air limbah rusunawa, sarana tempat pembuangan sampah rusunawa, pelayanan dari pengelola dalam hal operasional dan pengelolaan fasilitas rusunawa dan peran serta pemerintah daerah dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas rusunawa. Oleh karena itu Perlunya studi lanjutan tentang dampak yang muncul dari kesenjangan antara persepsi dan harapan penghuni rusunawa dari sudut pandang ekonomi dan sosial, serta dari aspek finansial pengelolaan fasilitas yang bersangkutan.

Published
2016-10-03
Section
Articles