ANALISIS PRIORITAS PENANGANAN PEMBANGUNAN PRASARANA PERDESAAN

STUDI KASUS: PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA JEMBATAN DESA DI KABUPATEN BARITO KUALA

  • Fakhrurrijal Fakhrurrijal Pemerintah Kabupaten Barito Kuala

Abstract

Pembangunan prasarana perdesaan khususnya prasarana jembatan desa di Kabupaten Barito Kuala masih terbatas dan belum terencana dengan baik. Kajian penanganan pembangunan prasarana perdesaan di Kabupaten Barito Kuala perlu dilakukan agar tersusun skala prioritas rencana pembangunan jangka pendek dan menengah untuk program pembangunan prasarana jembatan desa di Kabupaten Barito Kuala.

Pada penelitian ini telah diketahui kondisi, proses dan perencanaan pembangunan prasarana perdesaan di Kabupaten Barito Kuala dari survei dan wawancara dengan menggunakan analisis kriteria penilaian, analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT), analisis Most Desirable by masyarakat (MDm) dan analisis perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pada analisis kriteria penilaian dihasilkan usulan kegiatan pembangunan prasarana jembatan desa yang paling prioritas ditangani sebanyak 103 usulan desa. Dari analisis SWOT dan MDm, usulan terseleksi lagi menjadi 98 usulan desa dengan urutan ranking skala prioritas yang harus ditangani. Penyusunan skala prioritas penanganan pembangunan prasarana perdesaan jangka pendek untuk rencana tahun pertama 16 buah jembatan, tahun kedua 15 buah jembatan, tahun ketiga 24 buah jembatan, tahun keempat 20 buah jembatan, 14 buah jembatan untuk tahun kelima dan 9 jembatan tidak teralokasikan di rencana pembangunan prasarana perdesaan jangka menengah.

Published
2017-04-03